Senin, 15 Juli 2013

Kiat Sukses Dalam Belajar









KIAT SUKSES DALAM BELAJAR
Oleh : M. Aunun El Ma’ruf, M.Pd.I.


1.      Pendahuluan
Segala puji bagi Allah yang telah mengajarkan manusia tentang sesuatu yang belum diketahui dengan perantaraan kalam. Shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. yang telah mengantarkan manusia dari kehidupan primitif menuju manusia berperadaban mulia.
      Dalam rangka membantu peserta didik dalam usaha belajarnya, maka diperlukan kiat-kiat belajar secara efektif (tepat guna) menuju keberhasilan belajar secara berdaya guna. Kita telah mengetahui dalam setiap tahunnya satuan pendidikan baik dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi telah diserbu oleh peserta didik untuk menuntut ilmu pengetahuan. Tetapi tidak semua peserta didik dapat menyelesaikan pelajaran yang ada dengan hasil yang memuaskan bahkan banyak yang kandas di tengah jalan. Hal ini semua dikarenakan peserta didik tidak mengetahui teknik belajar yang baik atau kurangnya pengetahuan tentang teknik belajar, bahkan peserta didik yang rajin dan cerdas sekalipun banyak pula yang gagal dalam menempuh ujian.
Yang menjadi pertanyaan adalah; Apakah belajar itu? Jawabannya: belajar adalah proses perubahan manusia ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat pada dirinya maupun orang lain.  Belajar juga diartikan sebagai proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap.
      Oleh karenannya, makalah ini akan menguraikan tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan kiat-kiat belajar secara efektif menuju keberhasilan belajar yang berdaya guna. Sebab penulis yakin berhasil tidaknya peserta didik dalam menempuh belajarnya itu kebanyakan tergantung pada kecakapannya untuk mempraktikkan teknik belajar yang tepat, disamping semuanya memang telah dikehendaki Allah swt. “Sebesar usaha peserta didik, sebesar itu pula hasilnya“. Nabi bersabda yang artinya; “Pahala (hasil) itu tergantung pada jerih payah (usaha)”.
Meskipun demikian, karena keterbatasan ruang dan waktu, pada kesempatan pada MOPDIK di MTs. Miftahul Huda Jepara di Kedungleper kali ini, tentu  jauh dari harapan semua pihak, maka kami dengan tangan terbuka dan senang hati menerima perbaikan demi kesempurnaan kiat belajar ini menuju keberhasilan peserta didik yang dicita-citakan. Semoga bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya dan Allah berkenan mencatatnya menjadi amal yang shalih. Amin.
2.      Masalah-masalah mengenai cara belajar
Pada umumnya peserta didik banyak mengalami masalah bagaimana cara belajar yang baik, disamping masalah lain yang menyangkut keadaan jasmani, keuangan dsb. Setidak-tidaknya masalah yang sering dialami oleh peserta didik adalah sbb. :
a.       Kesukaran mengatur waktu,
b.      Kebiasaan membaca lambat,
c.       Tidak tahu cara belajar yang baik,
d.      Kurang kesadaran terhadap minat belajar dan konsentrasi,
e.       Kurang berpikir kritis, teliti. Umumnya mereka belajar secara pasif dan mengejar nilai ijazah.

3.      Hal mendasar yang harus dipegang teguh oleh peserta didik
Dasar utama peserta didik dalam mencapai teknik belajar yang baik adalah memiliki sikap rohani dan kesediaan mental. Ada 5 hal yang harus diperhatikan oleh peserta didik, yaitu ;
a.       Tujuan belajar,
b.      Minat terhadap mata pelajaran,
c.       Kepercayaan pada diri sendiri,
d.      Ulet, tidak mudah putus asa,
e.       Lingkungan yang mendukung

4.      Kiat belajar yang baik
Secara umum untuk meraih sukses dalam belajar, peserta didik harus memperhatikan kondisi diri peserta didik baik fisik maupun pesikis, ruang belajar dan suasana di lingkungan tempat belajar. Adapun secara khusus kiat untuk sukses dalam belajar dapat mengikuti kiat-kiat sebagai berikut (meskipun terdapat kekurangan dan tidak merupakan satu-satunya kita belajar):
a.       Cara belajar di kelas
Untuk dapat mengikuti pelajaran di kelas dengan baik, peserta didik harus mempersiapkan diri hal-hal sebelum masuk kelas, langkah yang harus dilakukan selama pelajaran berlangsung dan setelah pelajaran selesai.
1)        Sebelum memasuki kelas, peserta didik hendaknya datang tepat waktu dengan membawa perlengkapan yang telah dipersiapkan dari rumah sesuai jadwal yang ada, baik persiapan mental maupun material.
2)        Selama pelajaran  berlangsung peserta didik hendaknya lebih memusatkan perhatian pada pelajaran yang disampaikan oleh pendidik dengan melakukan tindakan mendengarkan, mencatat dan menanyakan pokok bahasan yang belum dipahami.
3)        Setelah pelajaran selesai (dalam arti waktu sudah habis), peserta didik hendaknya dapat membaca ulang materi pelajaran yang baru saja diterima dan mencatatnya (meringkasnya) untuk dapat dipelajari lebih lanjut dirumah. Jika masih belum faham maka dapat ditanyakan pada pendidik pada pertemuan yang akan datang.
b.      Cara mengatur waktu
Waktu bagaikan emas. Waktu bagaikan pedang. Waktu tidak boleh disia-siakan tanpa guna. Dalam menunjang keberhasilan belajar peserta didik harus memiliki kemampuan untuk menguasai diri, disiplin dan menepati janji dan waktu. Tanpa itu peserta didik tidak dapat menyelesaikan tugas belajar dengan sempurna. Untuk memiliki keteraturan belajar peserta didik harus membuat rencana belajar dan waktunya atau jadwal belajar. Dan ini bukan sekedar rencana tetapi benar-benar dapat dilaksanakan secara konsisten. Cara mengatur waktu belajar kita dapat belajar bagaimana ajaran shalat yang sangat terikat oleh waktu, kebersihan, konsentrasi dsb.
c.       Cara membaca buku
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, peserta didik tidak boleh hanya semata-mata menggantungkan pelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah, tetapi harus lebih banyak membaca buku lain terutama yang berkaitan dengan pelajaran yang bersangkutan. Sebab pelajaran yang diperoleh dari bangku sekolah adalah sangat terbatas sekali, maka peserta didik perlu membaca buku tambahan, yang dapat diperoleh dengan membeli, atau pinjam. Untuk menjadi pembaca yang baik peserta didik perlu memiliki kebiasaan–kebiasaan yang baik, misalnya ; mengetahui tujuan membaca, tidak hanya asal membaca, adanya rencana dan persiapan, ruang belajar yang baik, jarak pandang dengan buku kira-kira 30 cm, setiap mambaca buku 1–2 jam harus istirahat 5–10 menit, duduk dengan posisi tegak, cahaya ruangan harus terang dsb.
d.      Cara membuat ringkasan
Buku yang harus dipelajari oleh peserta didik dibanding dengan alokasi waktu yang tersedia mungkin tidak akan terselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Semua sumber materi pelajaran tidak mungkin dikunyah dan cerna mentah oleh peserta didik. Oleh karena itu untuk mencerna sebuah buku peserta didik harus meringkas atau meresum menjadi sebuah buku saku. Dengan meringkas isi buku yang tebal menjadi beberapa lembar kertas akan memudahkan peserta didik untuk mempelajari dan menghafalkannya. Meringkas materi pelajaran berarti menghemat waktu karena peserta didik tidak perlu lagi membaca ulang sekian tebal buku sebelum diringkas. Cara mudah untuk meringkas ;
1)      Menggunakan tanda atau kata singkat agar mudah untuk mengingat,
2)      Susun secara sistematis,
3)      Ambil satu topik dalam sebuah paragrap dan hubungkan dengan sub pokok bahasan,
4)      Membaca ulang ringkasan dan
5)      Ulangi sekali lagi untuk bisa mengambil suatu kesimpulan.
e.       Cara menghafal
Menghafal adalah salah satu metode pembelajaran. Meskipun kurang tepat (karena mengurangi daya kritis peserta didik), menghafal tetap diperlukan guna mengingat banyak hal. Orang yang hafal tentu akan mengalahkan orang yang tidak hafal. Otak sebagai pusat memori bagaikan almari arsip yang menyimpan berbagai macam dokumen atau keterangan yang sewaktu-waktu akan diperlukan lagi. Demikian juga materi pelajaran yang kelak pada waktu ulangan atau ujian dapat secara tepat diungkapkan kembali. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghafal yaitu ; tujuan, pengertian dan perhatian. Adapun cara menghafal yang tepat dapat dilakukan dengan usaha yaitu ;
1)      Membaca keseluruhan materi, mengambil kesimpulan dan memahaminya,
2)      Curahkan perhatian pada bahan hafalan,
3)      Sesuaikan bahan hafalan dengan situasi sehari-hari dalam percakapan, diskusi.
Disamping cara menghafal sebagaimana tersebut, menghafal dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu ; menghafal dengan pandangan mata, pendengaran dan gerak-gerik. Yang tidak kalah pentingnya dari hal-hal tersebut, agar dapat dengan mudah menghafalkan suatu pelajaran haruslah dapat meninggalkan kemaksiatan.
f.       Cara menghadapi ujian
Ingat ada mutiara kata yang menyatakan bahwa banyak membaca banyak lupa, sedikit baca sedikit lupa, tidak membaca tidak bisa. Pelaksanaan ujian baik ulangan harian, ulangan mid semester, ulangan semester maupun ujian akhir sekolah adalah tolok ukur keberhasilam dalam proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu kiat belajar sebagaimana tersebut di atas harus dipersiapkan sedini mungkin jauh sebelum pelaksanaan ujian dimulai, yakni mulai saat awal-awal memasuki tahun pelajaran baru cara-cara tersebut harus senantiasa dilakukan secara terus menerus. Belajar mati-matian setelah ujian diambang pintu tidak banyak menolong peserta didik dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan maksimal. Adapun cara menghadapi ujian pada saat pelaksanaan ujian berlangsung dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1)      Usahakan kondisi badan dan jiwa dalam keadaan semangat yang tinggi,
2)      Bawalah semua perlengkapan yang diperlukan dan diperbolehkan oleh peraturan ujian seperti alat tulis, penghapus, penggaris dsb,
3)      Hendaklah datang setengah jam sebelum ujian dimulai,
4)      Bacalah dengan teliti petunjuk dan soal-soal ujian sebelum mengerjakan soal,
5)      Kerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu,
6)      Jika sudah selesai mengerjakan soal jangan tergesa-gesa meninggalkan ruangan, tetapi koreksi ulang sampai benar-benar meyakinkan kebenaran jawabannya.

5.      Kunci sukses belajar menurut syeikh Az Zarnuji
a.       Dzakak (cerdas, kritis, analisis, kemampuan, berfikir, perhatian, membaca, mendengarkan, konsentrasi, memanfaatkan waktu luang, berwawasan luas dll)
b.      Hirsh (kemauan, keinginan, hasrat, niat, minat, kegigihan, kesungguhan, pantang menyerah, motivasi, dorongan dari dalam diri siswa, berusaha keras, semangat, dedikasi dll)
c.       Ishthibar (sabar, teguh, ulet, telaten, gati, tidak putus asa, tidak terpaksa, ikhlas, menerima hasil yang dicapai setelah berikhtiar dll)
d.      Bulghah (modal, semangat, berkecukupan, optimis, potensial, bakat, kepribadian yang baik, prestasi, input/output baik, disiplin tinggi, tanggung jawab, terampil, dll)
e.       Irsyadul Ustadz (menerima materi ajar, mengikuti petujuk guru, memuliakan guru, menghormati guru, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan guru, melaksanakan tugas mandiri, tanggung jawab dll)
f.       Thuluzzaman (lama, terus menerus, tanpa mengenal usia dan waktu, belajar sepanjang hayat, proses dll)

6.      Kode sukses belajar
Disamping kiat–kiat sebagaimana tersebut di atas, untuk membantu peserta didik dalam mensukseskan usahanya dalam belajar diperlukan kode khusus, antara lain :
a.       Saya akan selalu ingat bahwa kemauan dapat menarik kesempatan dan kekhawatiran hanya memancing kegagalan.
b.      Saya dapat melakukan segala sesuatu sebagaimana orang lain dapat melakukannya.
c.       Saya akan berani, tidak gentar dan mencari terobosan  baru dalam menghadapi kegagalan. Sebab kegagalan adalah sukses yang tertunda.
d.      Saya akan selalu siap sedia untuk bisa memberi manfaat kepada orang laian.
e.       Mulai hari ini saya tidak akan mngulangi kebiasaan buruk yang pernah aku lakukan demi keberhasilan hidupku di masa yang akan datang.

7.      Evaluasi belajar
Meskipun belajar itu urusan pribadi, tidak berarti seseorang yang sedang melakukan kegiatan belajar tidak ada hambatan. Peserta didik yang tidak bisa memenuhi target belajar sesuai dengan harapannya, diperlukan evaluasi mengapa dalam belajar ada ha-hal yang mengganggu sehingga hasil belajar tidak memuaskan.
Ada anggapan yang tidak benar bahwa dengan sekali membaca akan menguasai pengetahuan yang diharapkan. Tetapi hendaknya kita berpandangan bahwa pengetahuan akan kita kuasai apabila kita sering mengulang-ulang, mengadakan latihan seperlunya dsb. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a.       Apakah peserta didik dapat mngecek pada dirinya sendiri sejauh mana pengetahuan yang telah dikuasainya dengan melihat hasil belajar ( nilai ).
b.      Apakah peserta didik dapat melihat kelemahan dan kekurangan pada dirinya sendsiri.
c.       Apakah peserta didik dapat meneliti cara-cara belajar yang dilakukan apakah sudah baik atau belum ?

8.      Penutup
Demikian kiat menuju sukses dalam belajar semoga bermanfaat dan menjadi amal shalih, amin. Semua kekurangan mohon dilengkapi, kesalahan mohon dimaafkan, kealpaan mohon diingatkan, kekhilafan mohon diluruskan.

Kedungleper, 16 Juli 2013
Penulis
M. Aunun El Ma'ruf, M.Pd.I.

 

1)      Makalah disampaikan pada Masa Orientasi Peserta Didik (MOPDik) Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda Jepara di Kedungleper pada tanggal 16-18 Juli 2013.
v  Makalah ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua, guru, keluarga, sahabat, peserta didik MTs. Miftahul Huda Kedungleper dan semua yang berkenan membacanya.