80 TAHUN DIRGAHAYU INDONESIA
17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2025
“MERDEKA atau MATI”
Oleh : M. Aunun El Ma'ruf
Ikan
hidup dan mencintai air tetapi air merebusnya
Daun setia pada angin tetapi angin menggugurkannya
Manusia menggantungkan hidupnya pada tanah tetapi tanah
menguburkannya
Duh...kejamnya duniaku...!
Dunia kejam?
Sadarlah,,,
Bukan air yang merebus ikan tetapi api yang mendidihkan
air
Bukan angin yang menggugurkan daurn tetapi musim yang
menggugurkannya
Bukan tanah yang menguburkan manusia tetapi kematian yang
menjemputnya
Kita sering menyalahkan yang terlihat tanpa menyadari
akar dari segalanya
Tak ada akar yang tanpak menjulang tinggi di permukaan
tetapi selalu terpendam
Semakin akar terpendam menghunjam ke dalam tanah
kehidupan semakin kokoh
Bahkan kita sering menyalahkan takdir tanpa menyadari
bahwa yang terjadi adalah konsekwensi atas pilihan kita sendiri
Sadarlah...
Lihatlah semua sesuatu lebih dalam dan pahami lebih luas
bukan dunia yang kejam tetapi jangkauan akal pikiran dan pemahaman kita yang
terbatas
Sadarlah...
Jangan persulit hidup kita dengan menyalahkan keadaan
karena waktu semakin singkat umur semakin berkurang dan ajal semakin mendekat
Sibukkan diri kita menjadi sosok yang lebih baik bukan
merasa lebih baik
Dalam mengisi kemerdekaan Indonesia kita terinta
اللهم اجعل هذا البلد آمناً رخاء سخاء مطمئناً وارزق أهله مِنَ
الثَّمَرَاتِ