KHALIFAH USMAN BIN AFFAN
1.
Usman bin Affan lahir pada tahun 573 M (tiga
tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw.) atau satu tahun dengan kelahiran Abu
Bakar.
2.
Sebelum Islam, Usman bin Affan dipanggil
dengan Abu Amr.
3.
Ayahnya bernama AFFAN bin Abul As
bin Umayyah bin Abdu Syam, dari suku Quraisy.
4.
Ibunya
bernama Arwa.
5.
Usman
bin Affan masuk Islam
karena ajakan Abu Bakar, sahabat dekatnya.
6.
Nenek moyang Usman bin Affan bersatu
dengan nasab Nabi Muhammad pada generasi ke 5, yaitu Abdu Syams.
7.
Ia mendapat gelar Dzun Nurain,
karena ia telah menikahi dua putri Nabi Muhammad yaitu Ruqayyah dan Ummi Kulsum.
8.
Sifat-sifat Usman bin Affan sejak kecil;
sebagai anak yang cerdas, jujur, baik hati, pemalu, pemurah (dermawan),
sederhana dan ahli diplomasi.
9.
Tidak ada dari suku Quraisy yang lebih dermawan
(pemurah) dari pada Usman bin Affan.
10.
Bukti kedermawanan Usman bin Affan:
a.
Menyumbangkan 20.000 dirham ketika Nabi menggali
mata air untuk kepentingan umat Islam.
b.
Membeli sebidang tanah yang akan dibangun masjid
oleh Nabi yaitu masjid Nabawi.
c.
Menyumbangkan 10.000 dinar dan 1.000 ekor unta
dan kuda pada perang tabuk pada tahun 631 M.
11.
Pekerjaan Usman bin Affan adalah
berdagang (saudagar).
12.
Setelah masuk Islam Usman bin Affan
mendermakan hartanya untuk kepentingan sabilillah.
13.
Ia termasuk ikut berhijrah ke Habasyah
(Etiopia) bersama sahabat lainnya.
14.
Usman bin Affan adalah salah satu menantu
Nabi Muhammad, karena putrinya yaitu; Ruqayyah dan Umi Kulsum menjdi istrnya.
15.
Usman bin Affan merupakan penasehat Abu
Bakar dan Umar ketika menjadi khalifah.
16.
Usman bin Affan merupakan salah satu
delegasi Nabi Muhammad untuk menyelesaikan kesalahpahaman kaum Quraisy Mekkah
terhadap kepergian umat Islam ke Mekkah untuk berhaji pada tahun 6 H/627 M.
Dikira umat Islam makan menyerang kafir Quraisy Mekah. Peperangan dapat
dihindarkan dan terjadilah perjanjian Hudaibiyah.
17.
Usman bin Affan diangkat sebagai khalifah
pada (hari Sabtu, 1 Muharram) 23 H / 644 M setelah melalui musyawarah antara 6
orang perwakilan yang telah ditunjuk oleh Umar bin Khttab, yang diketuai
oleh Abdurrahman bin Auf. Mereka adalah Usman binAffan, Ali bin Abi Thalib,
Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrohman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi
Waqqas.
18.
Usman bin Affan diangkat menjadi khalifah
pada usia 70 tahun dan memerintah selama 12 tahun yang dibagi menjadi dua periode,
yaitu periode enam tahun pertama dan enam tahun periode kedua.
19.
Pada periode enam tahun pertama, pemerintahan Usman
bin Affan keberhasilan dan kejayaan, sedangkan periode enam tahun kedua
mengalami perpecahan, pergolakan dan pembenrontakan dalam negeri.
20.
Perjuangan/jasa Usman bin Affan :
a.
Memenuhi pesan Umar bin Khattab untuk
tidak mengganti Gubernur yang ada dalam satu tahun, untuk menghindari
keguncangan dan gangguan keamanan. Usman bin Affan mengukuhkan Amr bin
As sebagai Gubernur Mesir, Muawiyah bin Abi Sufyan sebagai gubernur Syiria
(yang meliputi Irak, Azerbaijan dan Armenia) dan Abu Musa Al Asy’ari sebagai
Gubernur Basra (yang meliputi Iran dan Khurasan).
b.
Memperluas wilayah Islam
1)
Tahun 651 M, Mesir diserbu Bizantium tetapi
dapat dipatahkan Amr bin As.
2)
Tahun 652 M, Abdullah bin Abi Sarah (pengganti
gubernur Amr bin As), merebut kota Tarablis (Tripoli) yang dipimpin oleh
Gregorius.
3)
Tahun 653 M (33 H) Muawiyah bin Abi Sufyan
menyerang Bizantium dengan membentuk anggkatan laut. Perang laut pertama kaum
muslim ini dikenal dengan perang Zatu Sawri. Dengan bantuan Abdullah bin Sarah
ia dapat menguasai Amuriyah dan pulau Siprus. Dalam perang ini kaisar
Konstantin terbunuh.
4)
Umair bin Usman menguasai Fergana tahun 649 M
(29 H), Abdullah al Laisi menguasai Kabul, Abdullah at Tamimi menguasai
Hindustan, Sa’id bin As menguasai Jurjan dan Abdullah bin Amir menguasai Kirman
dan Khurasan. Yazdajird (kaisar Persia) terbunuh.
c.
Mengumpulkan dan membukukan al Qur’an dalam
sebuah mushaf ( tahun 29 H). Langkah yang dilakukan dalam pembukuan al Qur’an
ini adalah :
1)
Meminta kumpulan Al Qur’an pada mas Abu Bakar
yang telah disimpan oleh Hafsah binti Umar.
2)
Membentuk panitia yang diketuai oleh Zaid bin
Tsabit, dengan anggota Abdullah bin Zubair dan Abdullah bin Haris.
Zaid bin Tsabit adalah sekretaris Nabi yang bertugas menulis wahyu yang
diturunkan kepadanya.
3)
Menyalin kembali mushaf pada masa Abu Bakar
dengan berpedoman pada dialek Quraisy. Mushaf ini disebut dengan al Mushaf
atau Mushaf al Imam. Mushaf ini juga dikenal dengan Mushaf Usmani.
4)
Al Mushaf diperbanyak sejumlah empat buah
(sehingga menjadi lima). Yang satu tetap di Madinah (mushaf al Imam), yang
empat masing-masing dikirim ke Mekah, Suriah, Basra dan Kufah. Selain mushaf
yang lima dinyatakan tidak berlaku.
d.
Membangun masjid Nabawi di Madinah.
e.
Membangun gedung pengadilan.
21.
Pada masa Usman bin Affan terjadi sebuah
peristiwa yang dikenal dengan peristiwa fitnah, yaitu sebuah peristiwa atau
kejadian diluar kendali Usman bin Affan sehingga menjadikan pemerintahannya
pada periode enam tahun ke dua menjadi kacau dan banyak pemberontakan.
22.
Sebab-sebab terjadinya fitnah:
a.
Usman bin Affan mengangkat pejabat tinggi
negara dari kalangan kerabatnya, Bani Umayah sehingga menjadikan iri kaum
muslimin, padahal Bani Umayah adalah orang yang terakhir menerima Islam.
b.
Walid bin Uqbah (Gubernur Irak-Kufah) menjatuhkan
hukuman mati terhadap tiga pemuda yang membunuh Ibnu Haisuman al Khuza’i pada
tahun 30 H. Akibat hukuman ini mengundang kemarahan Bani Azad (keluarga
pemuda yang dihukum).
c.
Hilangnya pengaruh kaum Ansor dan Bani Hasyim
dalam pemerintahan Usman bin Affan.
d.
Pengangkatan Marwan bin Hakam tidak disukai
masyarakat, karena ambisinya Bani Umayah dapat menguasai pemerintahan Islam.
e.
Kesederhanaan, kemurahan hati dan terlalu
mempercayai Marwan bin Hakam, sehingga Usman bin Affan kehilangan kendali
dan tidak bisa bertindak tegas.
f.
Pembuangan Abu Darda’ al Gifari (orang saleh dan
membela kepentingan rakyat kecil, dengan mewajibkan kepada orang kaya
menyisihkan hartanya untuk rakyat kecil/miskin). Tetapi oleh Muawiyah (Gubernur
Suriah) itu dianggapnya menghasut dan melaporkannya kapada Usman bin Affan,
sehingga Abu Darda’ dibuang dan dikucilkan di Rabadah. Akibatnya kaum muslimin
marah.
g.
Orang munafiq yang dipimpin oleh Abdullah bin
Saba’ (orang Yahudi dari Yaman) menyebarkan hasudan/fitnah kepada kaum muslimin
agar memberontak kepada khalifah. Akibatnya di Kufah dan Basrah rakyat
menentang Gubernur (Abu Musa bin Abdullah) yang diangkat Usman bin Afan.
Pemberontakan juga terjadi di Mesir dan Madinah
h.
Abdullah bin Saba’ juga mendakwahkan bahwa yang
berhak menjadi khalifah adalah Ali bin Abi Thalib. Ia juga menyatakan
bahwa Ali bin Abi Thalib akan datang sebagai Al Mahdi (juru
selamat).
23.
Usman bin Affan meninggal pada 17 Juni
656 M / 35 H karena dibunuh oleh pemberontak, dalam usia 82 tahun dan menjabat
sebagai khalifah selama 12 tahun.
24.
Tahun 656 M terjadi pemberontakan di Mesir yang
menuntut Gubernur Mesir (Abdullah bin Abi Sarah) diganti. Mereka juga menuntut
agar Usman bin Affan menyerahkan Marwan bin Hakam tetapi ditolaknya
25.
Akibat terbunuhnya Usman bin Affan :
a.
Bangkitnya kembali semangat kesukuan Arab.
b.
Kesatuan umat Islam pecah (Bani Umayah dan Bani
Hasyim, kaum Ansor Madinah dan Bani Umayah di Mekah).
c.
Pusat pemerintahan berpindah dari Madinah ke
Damaskus, yang mengakibatkan kaum Ansor kehilangan kedudukan dalam pemerintahan
Islam.
d.
Gerakan perluasan wilyah Islam mengalami
kemunduran.
e.
Terjadinya perang saudara sesama muslim secara
turun menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar